Kamis, 30 April 2009

मेनुजू दुनिया तंपा gaji

Slide 2
Sewaktu bekerja apalagi di perusahaan yang sudah mapan, kita merasa seolah-olah segalanya berjalan dengan lancar dan tidak akan ada hal-hal yang bisa menghambat aliran rejeki ke rekening kita sebagai karyawan. Akan tetapi seiring dengan meningkatnya pendapatan gaji maka pengeluaran konsumsi juga mengalami peningkatan bahkan melebihi kenaikan pendapatan gaji karena perubahan gaya hidup.
Kita yang bekerja sebagai pegawai, tanpa sadar sedang Menuju Dunia Tanpa Gaji. Entah karena pensiun secara normal, PHK, dan sebagainya. Ketika masa itu tiba, apa yang harus kita lakukan?
Penelitian sebuah lembaga independent menunjukkan bahwa 80 % dari eksekutif bergaji 15,2 juta sampai 20,7 juta per bulan berusia 30 sampai 45 tahun terancam jatuh miskin di masa pensiun, karena pengelolaan keuangan yang kurang tepat dimana setiap uang yang didapat selalu habis untuk hal-hal yang konsumtif, tidak pernah terpikirkan bagaimana mangalokasikan sebagaian pendapatan kita ke hal-hal yang produktif.
Training “Menuju Dunia Tanpa Gaji” menjawab persoalan bagaimana mempersiapkan diri untuk terus belajar, mengikuti tren bahkan memimpin tren, sehingga kita bisa menciptakan pendapatan dari berbagai sumber, disamping pendapatan utama yaitu gaji yang sudah kita miliki sekarang, serta mampu membangun sistem supaya tidak mengganggu pekerjaan utama.
Indonesian Entrepreneur Society adalah: lembaga berbasiskan komunitas yang merupakan faktor penting guna menata kehidupan masa depan, karena tanpa disadari orang-orang di sekitar kita berperan menentukan arah kehidupan kita. Dr. Benjamin Bloom dari Universitas Chicago meneliti 100 pemuda sukses dari berbagai bidang, ternyata sebagian besar dari mereka adalah orang biasa, tidak punya bakat yang menonjol. Lingkungan memberikan dukungan dan pembinaan, kemudian mereka mulai bertumbuh.
Indonesian Entrepreneur Society dibentuk guna menciptakan lingkungan wirausaha yang memungkinkan terjadinya interaksi, saling belajar dan kerjasama antar anggota. Sehingga terbentuk suatu komunitas yang memungkinkan kita terus bertumbuh.
Salam Sukses,
Ina
Marketing Manager

usaha kerajinan

Dimasa sekarang ini untuk menjual kerajinan sangatlah sulit akibatnya adanya krisis global tetapi banyak pengusaha kerajinan tetap berusaha meskipun untuk mengejar target sangatlah susah. benarkah krisis global penebab semua ini? Bambang salah seorang pengrajin di yogyakarta mengungkapkan bukan hanya krisis global penyebabnya melainkan masyarakat lokal sangat sedikit yang menyukai produk-produk lokal.

usaha kerajinan

Dimasa sekarang ini untuk menjual kerajinan sangatlah sulit akibatnya ada